Minggu, 20 Desember 2009

Ranger Pink


Dari kecil kita sudah dibiasakan hidup ala kantor. Hanya saja jam ngantornya berbeda-beda. Waktu SD jam ngantor sampai pukul 12; SMP pukul 2; dan SMA setengah tiga siang. Enam dari tujuh hari digunakan untuk duduk di bangku kelas. Tentu kita bosan, saya pun bosan. Sehingga tak jarang saya menghabiskan waktu di kelas untuk nulis atau menggambar. Berikut ini contoh tulisan hasil kebosanan saya di kelas Fisika, waktu SMA.


Kisah Ranger

Suatu pagi di SMADA HIGH SCHOOL, seorang siswi yang bernama Ranger-Pink sedang duduk di pojok kelasnya. Suasana sunyi sepi. Semua orang sudah pulang. Tinggal dia saja yang belum pulang. Sebentar-sebentar terdengar suara gemerisik daun mangga yang tertiup angin. Gadis yang masih bau jahe ini--bukan bau kencur, soalnya bapaknya jualan wedhang jahe--tertidur pulas. Buku-buku masih berserakan di mejanya. Suara dengkuran gergajinya terdengar berisik, tetapi tak ada satupun orang yang terganggu karena semuanya sudah pulang.

Tiba-tiba saja seekor tokek besar yang terpeleset dari pijakannya jatuh, tepat di kepala si Ranger-Pink. Ranger Pink mulanya hanya diam saja, tetapi waktu tokek itu mulai mencoba masuk ke mulutnya yang menganga, ia tersentak. Tapi ia tak sempat berteriak karena tokek itu menyumpal mulutnya. Dengan gemetar perlahan-lahan ia menarik tokek itu. "TOKEK", tokek itu berbunyi. "HUAAAAAAA!," Ranger-Pink berteriak. Jantungnya berdebar-debar. Dia segera mengkukuti buku-bukunya dan berlari pulang. Sudah pukul 5 sore. Dia sudah tertidur sejak pelajaran sosiologi. Cepat-cepat ia berlari pulang, ingin segera nonton telenovela. Dia sangat marah karena tidak ada seorangpun yang membangunkannnya sampai jam terakhir.

Keesokan paginya Ranger-Pink masuk sekolah seperti biasanya. Dia bertekad untuk tidak tidur lagi di kelas--karena tokek accident kemarin. Mukanya dibuat normal agar tak ada seorangpun yang mencari tahu ada kejadian apa kemarin. Saat ia datang, semua orang di kelas mentertawakannya. "Huh mereka pasti bersekongkol meninggalkanku tertidur di kelas," batin Ranger-Pink. Ranger-Pink hanya tersenyum menanggapinya. Toh itu sudah biasa.

Bel sekolah segera berbunyi. Mr. X masuk kelas.
"Yak, seperti janji kita minggu lalu, kita akan ulangan," kata Mr. X dengan tenang.
"WOAH!" Ranger-Pink terperanjat. Duh, sudah duduk di depan, ulangan pula! Gimana donk?!

Suasana kelas langsung berbuah sepi. Setelah semua mendapat soal, hanya beberapa orang yang kasak-kusuk di belakang nyari contekan. Mr. X mondar-mandir ke sana ke mari, berusaha meminimalkan usaha komunikasi para siswa saat ulangan. Tiba-tiba saja setelah beberapa menit berlalu, Ranger-Pink berteriak,
"Sudah Pak! Saya sudah selesai," kata Ranger-Pink mantap.
Mr. X dan siswa lain kaget, tak percaya dan melongo. Apa saking stressnya si Ranger-Pink dengan nilai-nilai buruknya, dia nekat nggak menggarap soal ulangan samasekali? Bagaimana mungkin si Ranger-Pink juara paralel nilai terburuk di SMADA bisa mengerjakan semua soal fisika yang njlimet itu? Pasti mustahil !!

Namun...ketika Mr. X memeriksanya, ia memekik:
"Ini tak mungkin! Sungguh keajaiban dunia! Jawabannya benar semua! Oh...,"
Murid-murid lain jadi kasak-kusuk. Ada yang memanfaatkannya juga untuk mencontek. Ada juga yang berkata ini mimpi. Mr. X berjingkrak-jingkrak di luar kelas. Tak ada hal lain yang menggembirakan apabila seorang guru dapat membuat murid yang paling bodoh menjadi pintar!

Berita ini langsung tersebar ke seluruh antero SMADA. Reporter-reporter dari Persada sibuk mewancarai saksi-saksi langsung kejadian ini. Wow!
Ranger-Pink malah bingung, heran dan hampir gila. Ia sendiri juga tidak mengerti mengapa ia bisa berhasil mengerjakan itu semua, seakan-akan semua jawaban fisika itu keluar sendiri.

Peristiwa-peristiwa heboh juga terjadi hari berikutnya. Ranger-Pink yang terkenal tidak bisa main kasti, waktu itu dia bisa mencetak skor tertinggi. Timnya tidak pernah jaga. Ulangan matematika, fisika, biologi, sosiologi, bahasa inggris, ia kerjakan dengan mudah. Sampai-sampai ia dicalonkan menjadi siswa teladan.

Ranger-Pink masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Mengapa ia bisa mejadi murid pintar sejak ia menelan tokek waktu itu? Apakah ini ibarat Bruce Wayne yang terinspirasi dengan kelelawar sehingga ia jadi Batman, sedangkan ia menjadi "TOKEK Woman?"
Ia jadi bingung sekaligus takut, ia tak terbiasa menjadi orang ngetop seperti itu.***

Tulisan ini tak langsung jadi, namun satu halaman terlebih dahulu dan saya edarkan ke teman-teman sebelah saya. Di situ ada tulisan: "Ayo lanjutin nick!" Kemudian saya tulis kelanjutannya. Saya tulis pula siapa saja yang berperan di tokoh-tokoh cerpen saya itu. Tak hanya saya, tapi ada teman-teman saya yang menulisinya. Hmm... masa SMA memang seru....

2 komentar:

  1. Niken ni kelas 3 ya?? andaikan nelen Tokek bisa Pintar...tapi tidak akan kulakukan! belum doyan :D

    Ayo Niken Lanjutkan cerita2 mu...aku ingat yang kamu gamabar stempel tu lho....

    BalasHapus
  2. huehehehe tadi iseng2 nyari di google. search picture pake keyword 'niken anggrek'. dapet satu foto yg pas foto berempat pake batik. trus kubuka, trus baca ini juga.. lucu banget.. 8)

    BalasHapus