Minggu, 20 Desember 2009

Kost

Kost saya berada di sebuah perumahan di Cimanggis. Di bagian bawah dihuni ibu kost, sedang di atas anak-anak kost. Delapan kamar itu kadang terisi penuh, kadang hanya terisi 4 orang seperti sekarang ini. Karena semua penghuninya bekerja, rata-rata kami sangat jarang bertemu. Jam kerja tidak jelas. Kadang ketika akan beranjak tidur, saya malah dimintai tolong untuk mengunci garasi oleh penghuni kost yang ingin pergi keluar.

Seringkali saya hanya sendirian di kost. Teman saya dan penghuni kamar sebelah setidaknya satu kali setiap bulan ke luar kota. Tanpa TV, tanpa AC saya benar-benar kepanasan dan sendiri. Biasanya, ketika saya pulang belum ada satupun yang sudah berada di kost.

Di sunyi sepinya kost tersebut, kadang suara tetangga sebelah menjadi perhatian. Suara tetangga sebelah bisa saya dengar ketika saya berada di ruang cuci. Sambil mengucek cucian, tak sengaja mendengar percakapan mereka. Yang sering saya dengar adalah percakapan seorang ibu dengan anak-anaknya. Kadang saya anggap ibu ini sering mengeluarkan kata-kata yang lumayan keras. Seperti kemarin pagi, “Kakak ini kurang ajar ya, ganggu adiknya belajar,”
Waw, saya jadi berhati-hati untuk mengatakan kata kurangajar. Kata tersebut tidak enak di kuping saya.

Sepertinya si ibu tersebut punya dua anak, satu putra dan satu putri. Salah satunya bernama Axel. Saya tidak tahu bagaimana menulisnya. Teman saya bilang, namanya bagus karena mirip vokalis Gun and Roses, Axl. Cuma saya malah menganggap nama itu seperti nama program komputer. Kadang-kadang, ibu itu memanggil si Axel…
“Axel, sini!”
Dalam hati ingin menjawab, “Di sini bukan 'Excel', Ma. Tapi Microsoft Word!”

Kadang, saya mendengar salah satu anak itu belajar. Tetapi saya lebih banyak tidak paham. Sepertinya si kecil itu masih duduk di taman kanak-kanak. Misalnya ketika dia belajar membaca, ucapannya seperti ini (kebetulan saya catat karena ingin menebak apa yang sebenarnya ia pelajari).

Kaki muma aku bulu
Disana aku lisa talikhu buta ayu tani
Ucapan potong kue
Ibu dulu suka manis
Kopi papi lama pahit
Kudu aku bisa baca buku disamping ada setan
Kami bisa atur rumah disisiku ada main
Sepeda orangnya ada tapi kami kudu cia

Hyaaaaah…. >_< Kata-kata tersebut sampai sekarang membuat saya penasaran. Anak ini belajar apa ya? Dirangkai-rangkai kalimat-kalimat tersebut susah dihubungkan. Hmmm…mungkin saya harus mengagendakan untuk mencoba kenalan dengan tetangga sebelah yang ramai ini:)

8 komentar:

  1. Hmmmm ... kalo liat susunan kata-kata itu jadi inget Da Vinci Code hehehe.

    BalasHapus
  2. iya...aku pikir keluarganya mungkin semacam agen rahasia ato apa? yang kayak di film itu lho (lupa judulnya. bintangnya antonio banderas salah satunya. anaknya namanya carmen yang perempuan, yang cowok namanya lupa)
    nah dia lagi mencoba memecahkan sandi tertentu yang teramat sangat rahasia tu...hihihihi
    ato jangan2 malah lagi ngerapal mantra dari mbah dukun yang katanya bisa bikin pinter di kelas wakakaka

    BalasHapus
  3. @Indolife: Nah, aku setuju yang berhubungan dukun itu. Heheh

    BalasHapus
  4. Kurang gawean tenan ki, nguping sampai detail.

    BalasHapus
  5. siking ga ada hiburannya...
    trus nyari infotainment tetangga.
    miris aku...kasian dech loe.

    BalasHapus
  6. Huehehehe.... Ga sengaja koooook.... Eh btw, hidup tanpa TV lokal mah gapapa.... Wekekek... Maunya NG chanel ja...

    BalasHapus
  7. huwaaa, jadi kangen kos-kosan sumpek tapi penuh kenangan ituuuuh..huhuhu.
    kamu mending ken, dengernya tetangga sebelah.
    aku kena siyal mulu, seringnya denger bapak kos brantem sama anaknya..huhuhu

    BalasHapus