Pipo--ayah saya--hobi berkebun. Saya salut dengan Pipo karena sifat nerimo-nya. Beliau jarang sekali mengeluh. Ia menghadapi masa tuanya dengan tenang dan damai. Tidak terkena dampak post power syndrome seperti ayah pada umumnya.
Ada beberapa hal yang membuat Bapak saya mudah menikmati kesendirian. Ayah saya anak tunggal, dan beliau tidak pernah kerja kantoran. Baginya rumah adalah gudang pekerjaan yang tidak akan habis. Sudah tak terhitung lagi berapa kali format kebun kami diubah oleh Pipo. TSetiap saya pulang, pasti ada pot tanaman yang berubah formasi. Semakin lama, semakin banyak yang dirawat oleh-nya. Yah, walaupun bukan tanaman mahal, tetapi terlihat cantik karena dirawat.
Keladi mirip Frieda Hemple, sebut saja Caladium bicolor. Kata Pipo bentuknya bagus dilihat dari atas.
Ketika saya pulang ke rumah, Pipo menunjukkan keladi-keladi-nya yang sehat. "Kalau sudah tahu media yang cocok, menanam keladi mudah," katanya. Waktu beberes, pipo menyuruh saya untuk memfoto-foto keladinya. Saya tersenyum. Saya memang tidak setelaten Pipo dalam merawat tanaman. Perasaan jadi kecut mengingat nephentes saya yang barusan wafat di kost.***
Turut berduka cita atas meninggalnya nepenthesmu, dik Pon...di kost-an msh ad tnmn lain g? diungsiin ke rmh ku aj (ngarep mode on) heheheheh
BalasHapusOw ow ow... ada... tapi dah mati juga. Kaktus.
BalasHapus