Kamis, 08 Juli 2010

Kuburan Sistem Hidrolik

Tidak hanya megah, makam OG Khouw juga canggih. Makam yang dibangun pada 1910 itu sudah dilengkapi generator untuk menerangi tempat penyimpanan jenazah. Setiap sudut bunker terdapat lampu asal Italia—yang sayangnya sudah raib. Makam milik tuan tanah itu juga dilengkapi sistem ventilasi yang baik. Sayangnya, saat ini lubang ventilasi itu pun sudah tersumbat.

Denah bunker di makam OG Khouw, saya buat dengan corel draw.

Ketika hujan turun, bunker yang letaknya di bawah tanah itu diatur sedemikian rupa agar tidak banjir. Oleh karena itu di pintu masuk bunker terdapat dua sumur resapan. Di dalam ruang bunker pun, konon juga terdapat saluran air. Namun sayangnya, karena sudah lama tak terawat, bunker selalu kebanjiran tiap hujan deras. Bahkan garis batas tinggi muka air terlihat jelas di dinding bunker.

Pintu bunker, di dalamnya terdapat ruang jenazah, yang konon katanya menggunakan sistem hidrolik.


Kecanggihan lainnya adalah sistem hidrolik. Sistem itu digunakan untuk membuka dan menutup pintu batu yang menutupi tempat penyimpanan jenasah. Konon tempat jenasah itu berdinding kaca sehingga orang bisa melihat jasad Tuan dan Nyonya Khouw. Menurut penuturan orang dahulu, jasad Nyonya Khouw menggunakan gaun yang putih dan indah.

Generator untuk mengalirkan listrik di dalam bunker.

Sistem hidrolik itu saya dengar dari penuturan Pak Aji, yang waktu itu menemani berkeliling. Sebenarnya saya agak-agak tidak percaya. Terlalu lebai memakai sistem hidrolik (walaupun hidrolik itu sendiri udah ada dari jaman Pascal—abad ke-16). Apapun sistemnya, yang jelas sistem buka-tutup itu ada. Buktinya ada semacam panel elektrik di atas pintu. Sayangnya, belum ada yang menyelidiki lebih jauh tentang itu. Sayangnya juga bukan saya yang melihat panel itu. Musababnya saya terlalu pendek, sedangkan panel terletak di atas pintu.


Lubang ventilasi yang terbuat dari kuningan, pernah coba dicongkel karena dikira terbuat dari emas.

Bagi anda yang penasaran, bisa langsung melihat ke lokasinya. Saya sarankan menghubungi panitia bakti royong OG Khow terlebih dahulu. Itu karena semenjak bakti royong telah dipasang pintu pelindung bunker untuk menangkal orang mabuk-mabukan dan pacaran di ruang jenazah.

Galeri Foto

Kuburan tentara jepang di komplek makam Petamburan.


Rumah abu tentara Jepang. Sampai sekarang masih rutin didoakan dan dikunjungi warga negara Jepang.


Kuburan Yahudi yang tidak terawat di TPU Petamburan.


Salah satu makam Yahudi, khas berbentuk sarkopagus yang meruncing di atas.


Makam dengan gaya campuran Kristen dan Buddha


Salah satu pucuk di Musoleum OG Khouw yang terlepas. Pernah dicuri orang, tetapi dikembalikan gara-gara si pencuri selalu dihantui.


Makam Tan Tjeng Bok, aktor jaman dulu yang terkenal.

Makam yang dijadikan warung oleh salah satu penduduk.


4 komentar:

  1. wah dari semuanya, makam tentara jepang dan yahudi di petamburan yang paling maju. Sudah mengaplikasikan gaya hidup masa kini. GREEN tomb!!!! wkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Embeeer... Kuburan vertikal garden eh merambat garden.

    BalasHapus
  3. Waw, kuburan aja keren begini
    Liputan waktu kapan nih mbak?

    BalasHapus
  4. ralat , itub bukan gaya campuran kristen & buddha tapi murni gaya kristen dengan tulisan huruf cina
    trims..

    BalasHapus